Monday, February 23, 2009

Elegi Pengakuan Orang Tua Berambut Putih

Oleh Marsigit

Kini aku merasa sudah saatnya aku berterus terang. Aku ingin berterus terang kepada semuanya. Tetapi ketahuilah tidak berterus terang bukanlah berarti bohong. Mengapa aku ingin berterus terang? Karena aku tidak tahu kapan aku berakhir, sedemikian juga seperti ketidaktahuanku kapan aku mulai. Supaya pengakuanku mempunyai bobot yang cukup baik, maka aku akan mencari saksi. Tetapi sebelum aku bertanya kepada saksi-saksi terlebih aku ingin sampaikan bahwa sebenar-benar sebenar-benar saksi tidak lain tidak bukan adalah aku sendiri. Aku ingin mengaku bahwa aku mengetahui segala sesuatu, tetapi jika mereka bertanya kepadaku maka dengan serta merta aku tidak mengetahuinya. Mengapa? Karena sebenar-benar diriku adalah pertanyaan mereka. Bagaimana mungkin aku mengerti tentang pertanyaanku sendiri? Maka sebodoh-bodoh orang adalah diriku ini, karena aku selalu bertanya tentang segala hal, tetapi aku selalu tidak dapat menjelaskannya. Tetapi bukankah mengerti bahwa aku tidak dapat menjawab itu pertanda bahwa tidak tidak mengerti. Maka dapat aku katakan bahwa sebenar-benar diriku adalah tidak tidak mengerti. Hendaknya jangan terkejut bahwa tidak tidak mengerti itu sebenarnya adalah mengerti pula. Maka bukanlah aku yang ingin mengatakan, tetapi mereka yang boleh mengatakan bahwa aku selalu mengerti tentang pertanyaanku itu. Bukankah di sini mereka tahu bahwa sebenar-benar diriku adalah kontradiksi, karena aku sekaligus mengerti dan tidak mengerti. Itulah sebenar-benar ilmu, yaitu kontradiktif. Tetapi janganlah salah paham, kontradiksi itu adalah ilmu, tempat tinggalnya ada dalam pikiranmu.

Orang tua berambut putih berjumpa Socrates, Plato, Aristoteles, George Berkely, Rene Descartes, dan Immanuel Kant.
Wahai Socrates, Plato, Aristoteles, Rene Descartes, David Hume dan Immanuel Kant, ..., bolehka aku bertanya kepadamu. Menurut kesaksianmu, siapakah sebenar-benar dirimu dan sebenar-benar diriku?

Socrates:
Wahai orang tua berambut putih. Sebenar-benar diriku adalah pertanyaanku. Maka aku akan bertanya kepada siapapun tentang segala hal yang aku sukai. Sedangkan sebenar-benar dirimu adalah diriku juga. Maka sebenar-benar dirimu tidak lain adalah pertanyaanku juga pertanyaanmu. Jawaban para pakar dan para ahli itulah sebenar-benar tempat tinggalmu. Itulah sebenar-benar ilmu yaitu pertanyaanmu.

Plato:
Sebenar-benar dirimu adalah pikiranku. Sebenar-benar dirimu adalah imajinasiku. Tidak aku panggil, engkau sudah ada dalam pikiranku. Maka dirimu yang absolut itulah yang selalu aku pikirkan. Semuanya tentang dirimu sudah ada dalam pikiranku. Hanya terkadang aku sulit mengenalimu. Tetapi aku sadar, bahwa banyak orang mencoba mirip-mirip dengan mu. Itulah mereka yang dapat aku lihat dan dapat aku raba. Mereka jumlahnya sangat banyak. Tetapi mereka semuanya bersifat sementara. Maka sebenar-benar dirimu adalah ide-ide ku. Tempat tinggalmu ada dalam pikiranku. Tetapi aku selalu mengkhawatirkanmu, karena dalam pikiranku selalu ada lubang gelap seperti gua. Gua-gua seperti itulah yang menyebabkan aku sulit mengenalmu. Aku juga mengkhawatirkan akan badanku, karena badanku inilah penyebab munculnya gua-gua itu. Maka sebenar-benar dirimu adalah hamba yang terlepas dari penjara badanku. Maka sebenar-benar dirimu adalah pikiranku yang berada di luar gua kegelapanku dan terbebas dari badanku. Itulah sebenar-benar ilmu, tidak lain tidak bukan adalah pikiranku. Tetapi aku mengalami kesulitan untuk menjelaskan kepada orang-orang tentang tempat tinggalmu itu.

Aristoteles:
Aku agak berbeda dengan guruku Plato. Menurutku, sebenar-benar dirimu adalah adalah pengalamanku. Maka tempat tinggalmu adalah pada pengalamanku. Begitu aku menggapai pengalamanku maka dengan serta merta muncullah dirimu itu. Maka menurutku, sebenar-benar dirimu adalah yang dapat aku lihat, aku raba, dan aku indera. Maka sebenar-benar dirimu adalah diluar diriku. Padahal aku tahu bahwa dirimu adalah diriku. Maka aku tidak lain tidak bukan adalah sekaligus bukan aku. Mengapa? Karena aku mengalami kesulitan memahami engkau yang berada diluar diriku. Dan juga mengalami kesulitan bagaimana aku dapat menjelaskan kepada orang-orang bahwa engkau yang berada di luar diriku itu sebenar-benarnya adalah diriku.

George Berkely:
Menurutku, engkau adalah yang aku lihat atau aku persepsi. Jikalau engkau tidak adalah di situ, maka tidak adalah sebenar-benarnya engkau itu. Esse est percipi itulah kata-kataku. Maka sebenar-benar engkau adalah tipuanmu belaka. Engkau adalah fatamorgana. Maka sebenar-benar engkau yang adapat aku lihat adalah tipuan juga. Jadi apalah artnya sesuatu yang dapat engkau lihat itu, kecuali hanya tipuan belaka. Maka dunia ini tidak lain tidak bukan adalah tipuan belaka. Itulah sebenar-benar dirimu itu. Padahal aku tahu bahwa dirimu adalah diriku juga, maka sebenar-benar ilmu itu tidak lain tidak bukan adalah tipuan butamu.

Rene Descartes:
Menurutku, sebenar-benar dirimu adalah mimpiku. Tiadalah aku dapat menemukanmu tanpa mimpi-mimpi itu. Bagiku mimpi adalah nyata. Dan yang nyata bisa juga menjadi mimpiku. Maka sebenar-benar diriku adalah tidak dapat membedakan apakah kenyataan atau mimpiku. Namun aku selalu risau karena jika aku ingin berjumpa denganmu aku selalu dihadang makhluk hitam yang akan menyesatkanku, sehingga aku selalu salah mengertimu. Maka selalulah terjadi bahwa aku selalu meragukan keberadaanmu. Maka sebenar-benar dirimu adalah keraguanku itu sendiri. Itulah sebenar-benar ilmu, yaitu keraguanmu. Aku meragukan semuanya tanpa kecuali. Hanyalah ada satu yang tidak dapat aku ragukan yaitu diriku sendiri yang meragukan itu. Itulah satu-satunya kepastian bagiku. Cogito ergosum itulah kata-kataku, yaitu bahwa diriku itu ada karena aku tahu sedang meragukannya. Bukankah itu sebenar-benar dirimu. Maka sebenar-benar keberadaanku adalah diriku yang berpikir ini.

Immanuel Kant:
Menurutku engkau adalah pikiranku sekaligus pengalamanku. Tiadalah dirimu itu ada di situ tanpa pikiranku atau tanpa pengalamanku. Sedangkan tempat tinggalmu adalah di dalam intuisiku. Ketahuilah bahwa aku mempunyai dua intuisi yaitu intuisi ruang dan intuisi waktu. Itulah sebenar-benar tempat tinggalmu. Tetapi untuk mengerti tentang dirimu aku harus bersifat kritis. Maka sebanar-benar dirimu adalah pikiranku yang kritis. Itulah sebenar-benar ilmu, tidak lain tidak bukan adalah pikiran kritismu. Namun ketahui pula bahwa tidaklah mudah menggapai dirimu. Ketika engkau kukejar dengan pikiran kritisku, maka engkau lari menuju keputusanmu. Itulah setinggi-tinggi tempat tinggalmu, yaitu pada keputusanku. Maka sebenar-benar ilmu tidak lain tidak bukan adalah keputusanmu.

Orang tua berambut putih tidak puas dengan jawaban Socrates, Plato, Aristoteles, George Berkely, Rene Descartes, dan Immanuel Kant.
Ah, ngacau semua mereka itu. Jawaban mereka sesuai selera masing-masing. Maka belum puaslah diriku alan jawaban mereka semua. Tetapi aku sadar bahwa aku sedang berada pada jaman jauh sebelum diriku sekarang. Padahal aku belum sempat bertanya kepada orang sekarang yang berseliweran didepanku. Maka aku berjanji akan meneruskan perjalananku untuk bertanya siapa sebenarnya diriku itu?

17 comments:

n0ka_setYa_mAhaRani_in EnglisH II said...

good evening Mr. Marsigit,,,

I was read your article about elegi pangakuan orang tua berambut putih,,,I like it...from your articles in this blog I more like this article because it make me have a will to know who am I more as the way of white hair old man to know him self in your article,,,,

I want to answer to you, how to know our self more obey your opinian, Mr. Marsigit?

the last,, I want to thank you to mr. marsigit for all your gift.

W. Milla said...

Good Night Sir...

I have read your article about elegi pengakuan orang tua berambut putih.

Sir..Actually, Before I read more this article I could'nt clear. I confuse about that until I speechless.

And finally, I can take a some conclusion that we must know moe about ourselves. Maybe we can know ourselves without ask with the other person. But sometimes, most of my friend will say that we a narsism person.

I very like Si about that because with your articleI can improve my knowledge. Fiuhh...I cannot say more Sir...

Its very good Sir..
Thanks..
By : W.Milla ( MATR08)

Artika Christy said...

Good morning, Sir!

This morning I have read your article "Elegi Pengakuan Orang Berambut Putih".
At first...I can't catch what you means, I'm very confuse. But, after I repeat again and again... slowly I get it!!
I'm very proud of you, Sir. You can make an inspiration article.

Who am I????
I think, everybody can describe and say everything about us..
But, we must know more about us by ourself. So,we must try to know about ourself start from know.
If we are older than now and we don't know about ourself. It will be very late for our future.

Thank for your good lesson, Sir!!

By Artika English1 (matR08)

NiLuh Sulistyani said...

Good morning,Mr. Marsigit,


I have been read your article
" ELEGI PENGAKUAN ORANG TUA BERAMBUT PUTIH ".

When I read this article, I very amazed. This article is very unique for me because of the nice words. The content of this article also very interesting.

Sir,
Sometimes I think about that too.
I often ask myself, Who am I???
it happen when I fail to do a thing.
But sometimes I find the answer of that question.

In my opinion,nobody will get the answer about "How they are?" to the other, because It only can be answered by them self.It is just a matter of time.


The last, I'm sorry if there are some mistakes on this comment. In next time. I need your advice to develop my knowledge about english.

Husna Arifah said...

Good evening Mr.Marsigit...

I have read your acticle in your blog about "pengakuan orang tua berambut putih".
I think there are a lot of interesting things that I found. I found there are also so many if then sentences with some conclutions. But I think in every articles, there are some contradictions about understanding and misundertanding about something. In your articles I saw there are some assumptions about the knowledge. And I really excited about some sentences, that is knowledge is contradictive and it stay on your mind. I also excited about the question, who am I? And there are some answers about it from some experts. At the end of your articles, there's a conclution that made by orang tua berambut putih. He said that he was not really satisfied about these answers. so... In the next times he will find the answers about his questions.



Ok... I was really happy because after I read your article, I found some values and important knowledge.. So, it will be wiser if I say thank you Mr.Marsigit...

FAIDATUL HASANAH said...

assalamualaikum, Mr. Marsigit.
i have read your article with a title "Elegi Pengakuan Orang Tua Berambut Putih"...
I think that your writing is very good and i guess that you like writing, don't you?
but, frankly, i don't understand about the gontent (the meaning of this article) because your writing is too difficult for me to understand. "Elegi Pengakuan Orang Tua Berambut Putih" is very 'puitis' (I'm sorry, I don't know what is puitis in English).
But generally, I like your writing. your article is very good.
Mr. Marsigit, I hope you will become a good father and good teacher.
thank you.
Wassalamualaikum.wr.wb

ajeng lav mommy said...

I was read your article about elegi pangakuan orang tua berambut putih,
i like your opinion,,
i think it so deep,,
i dont know maybe i'm agree with your opinion,
but why in the first question on there are "Kini aku merasa sudah saatnya aku berterus terang"?why must 'now'? i think we must do it from long ago.
my question is 'are people always think like it in their life?in every time?'

and actually how i am???
maybe just we that can understand it,because every day,every time we always know everything that our body do.
but dont you think that other people in arround we can see and describe we more honest??,,
but don't forget a hadis,,"beruntunglah orang yang sibuk menilai kekurangan diri sendiri hingga dia tdk sempat menilai kekurangan orang lain,,"
wallahu 'alam..

dian safrine said...

Assalamu'alaikum Mr.Marsigit..

I have read your article about "Elegi Pengakuan Orang Tua Berambut Putih"
I very confuse because I don't understand what you mean.I think your article is about philsafat and I don't like it.
But I think the meaning of your article is about understanding who I'm I?

that's all Mr.Marsigit,I'm sorry if my english very bad,but I try to make it better.
thank you...

ria intan permatasari_08301241017_P.Mat Sub 08 said...

Your articles were so impressive sir. I cant imagine how you get the idea to write such an impressive articles like that.
I think everybody has been thinking about it sir. How is he/she, who is he/she, etc. sometimes we look for the answer from somebody arround us, but their answer wee so subjective. And this make us so confused.
A great sentence from you sir, “honestly, im a contradiction. because I understand and didn’t understand. That is the truth about knowledge. A contradiction.” But don’t ever be misunderstood about it, contradiction is knowledge, and knowledge is in our mind.
What a great articles sir. I wait for your next articles.

Unknown said...

Assalamualikum ,good night sir.how are you?I hope you always fine everytime.
sir the your articles is very god,but I not Understand about it.The statement your use in the articles is high-level language.But I always Try to translate all meaning in your this artcles.Thank sir,

Anonymous said...

After read your interesting article 'Elegi Pengakuan Orang Berambut Putih', my first thought which is cross in my mind is 'Great'..

I think it is so great because not everybody can write it,but you can. Mr. Marsigit it give an inspiration for many people who read it..I believe that.

Mr. Marsigit, I proud to you because I can meet someone who is very 'success' in your life and the most special think is about his birthplace, his birthplace is Gombong..my birthplace too,,,

I proud to you..!!!!

niSa SyaKriNa said...

i've read your article, Confession Elegy of White-haired Old Man. Honestly, this article need more focus and high logic to understand, and a little bit confusing. I think the old man is a critical person, always asking about how things happened, but he hasn't found the answer yet. This article make me ask myself, about who we really are.

Those person have a great philosophies about life and self understanding.

it is a good article, i like it.

niSa SyaKriNa said...

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Good evening (bisa diganti), Mr. Sigit,
This is my first comment, but formerly I want to apologize because I didn’t give my comment sooner. Actually I’m not confident. I don’t know whether it’s true or not, but I think my English is not good enough. So when I was going to give you a comment, I didn’t know what to say, and i was afraid I was wrong in words. Because of that, I want you to forgive me if there is a mistake in my comment, now and later. But, for now I will do my best.
i beg your guidance. Thanks.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Unknown said...

hello Sir,

I'm very sory
I leave my comment in order to tell you about my new account in your blog
I get an error in my last blog and I create a new account in your blog, so I follow your blog as a beginner
but I don't erase my last account in your blog in order to prove that I had followed your blog..

My last account has same name and same photo in my new account

I'm very sorry if I get wrong in my words

thanks for your attention..

jockmath said...

One time, I was my dream.
While others, I was real now.
One time, I was in the cave of darkness and wrapped my body.
While others, I was outside the cave of darkness and be free from my body.
One time, I have great confidence.
While others, I have high doubts.
Sometime like that.

-Joko Sunarno-

lestari said...

NAMA : LESTARI
NIM : 07410013 ( UPY )
Assalamualaikum.........
Setelah saya membaca elegi bapak yang berjudul Elegi Pengakuan Orang Tua Berambut Putih dan kuliah filsafat pendidikan matematika saya dapat tahu para filsuf : Plato, Aristoteles, Rene Descartes, Immanuel Kant, George Berkely, David Hume, Al farabi, Langeveld, dll. Juga dengan peendapatnya... Saya ambil dari buku ilmu filsafat karangan Drs. Surajiyo... saya memahami filsafat dengan bahasa analog dengan membaca elegi-elegi bapak..
filsafat adalah pertanyaan
filsafat adalah pikiran
filsafat adalah pengalaman
filsafat adalah pikiran dan pengalaman
filsafat adalah yang terlihat atau persepsi
filsafat adalah mimpi
menurut bapak apa yang di maksud filsafat......

lestari said...

NAMA : LESTARI
NIM : 07410013 ( UPY )
Assalamualaikum.........
Setelah saya membaca elegi bapak yang berjudul Elegi Pengakuan Orang Tua Berambut Putih dan kuliah filsafat pendidikan matematika saya dapat tahu para filsuf : Plato, Aristoteles, Rene Descartes, Immanuel Kant, George Berkely, David Hume, Al farabi, Langeveld, dll. Juga dengan peendapatnya... Saya ambil dari buku ilmu filsafat karangan Drs. Surajiyo... saya memahami filsafat dengan bahasa analog dengan membaca elegi-elegi bapak..
filsafat adalah pertanyaan
filsafat adalah pikiran
filsafat adalah pengalaman
filsafat adalah pikiran dan pengalaman
filsafat adalah yang terlihat atau persepsi
filsafat adalah mimpi
menurut bapak apa yang di maksud filsafat......